#Manajemen Project (Research & Development)

Research and Development

Proyek Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan atas suatu fenomena yang muncul di masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk.

Tujuan Research and Development: Memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan atau metode produksi.

Jenis – Jenis Research and Development

  • Proyek yang berorientasi pada produk atau proses baru
  • Peningkatan produk atau teknologi
  • Penciptaan atau pengembangan produk platform teknologi baru

Langkah-Langkah Proyek Research And Development

  • Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting)
  • Perencanaan Penelitian (Planning)
  • Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product)
  • Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
  • Merivisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)
  • Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)
  • Revisi Hasil Uji Lapangan (Operational Product Revision)
  • Uji Kelayakan (Operational Field Testing)
  • Revisi Produk Akhir (Final Product Revision)
  • Diseminasi dan Implementasi Produk (Dissemination and Implementation)

Perencanaan Penelitian Dan Pengembangan Proyek

Tahap Perencanaan:

  • Penyiapan rencana proyek secara detail
  • Penentuan spesifikasi proyek secara rinci

Faktor – Faktor Resiko Dalam Proyek

  • Faktor Keuangan
  • Faktor Bahan
  • Faktor Peralatan
  • Faktor Lingkungan dan Masyarakat
  • Faktor Perencanaan
  • Faktor Tenaga Kerja
  • Faktor Manajemen
  • Kemungkinan faktor lain: Pemerintah & Hukum

Resiko Proyek

Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu, biaya, ruang lingkup, mutu). Risiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampak.

Proses yang terlibat:

  • Perencanaan manajemen risiko
  • Identifikasi resiko
  • Analisis resiko kualitatif dan kuantitatif
  • Perencanaan respon resiko
  • Pengendalian dan monitoring resiko.

Sumber:

Presentasi kelompok (Sevila& Hasim)

http://dwina.blog.widyatama.ac.id/

https://www.eurekapendidikan.com/2014/12/karakteristik-r-research-and-development.html

https://www.academia.edu/13254372/Manajemen-risiko-proyek

https://media.neliti.com/media/publications/226261-manajemen-perubahan-dan-implementasi-dal-e8a39fd0.pdf

Nama : Iin Devi Riani

Kelas : Manajemen Reg-B2 B

NPM : 0216104079

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S. E., M. M

#Project Control

Project Control bertujuan untuk memberikan informasi status suatu proyek secara rutin sehingga setiap orang dapat membuat tindakan di saat trend proyek menunjukkan hal yang negatif.

Project Control Terdiri dari:

  • Planning & Scheduling

Proses pembuatan jadwal/schedule proyek yang logis dan realistis, memonitoring schedule tersebut secara rutin, melakuan forecast kapan proyek tersebut akan selesai,  melakukan control dan reporting untuk suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam rentang waktu tertentu dan seluruh pekerjaan yang harus dilakukan  sampai proyek selesai.

  • Cost Management & Control

Proses Cost control melakukan monitoring dari pengeluaran proyek (Project Cost) Vs progress suatu proyek, mengukur variance dari budget yang telah ditetapkan dan mempersiapkan rekomendasi untuk mencapai cost proyek yang minimum.

  • Cost Estimating

Cost Estimating melakukan prediksi quantities, cost dan harga dari sumberdaya project yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek.  Cost estimating merupakan input utama dalam penyiapan budget, cost dan value analysis dan cost & schedule control. Estimasi  dilakukan melalui  perhitungan dan perkiraan  dari cost resources dan method pelaksanaannya.

  • Cost and Schedule Risk Analysis

Cost and Schedule Risk Analysis adalah analisa mengenai impact dari resiko-resiko yang mungkin muncul pada fase-fase pelaksanaan suatu proyek terhadap project schedule dan cost.

Project Manajemen

Adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil  penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain.

Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas


Line Of Balancing

Salah satu faktor penting dalam menjalankan produksi. Line Of Balancing adalah Strategi produksi untuk menyeimbangkan waktu dan beban kerja di sejumlah proses yang saling berhubungan dalam suatu lini produksi sehingga tidak terjadi kemacetan proses ataupun kapasitas yang berlebihan.

Untuk memastikan keseimbangan lini yang optimal, tugas atau beban kerja untuk setiap stasiun kerja harus memiliki jumlah kerja yang hampir sama waktunya untuk dikerjakan serta tidak boleh melebihi waktu siklus stasiun kerja yang telah ditentukan.

Lini Produksi harus dirancang secara efektif dan tugas-tugas perlu didistribusikan diantara pekerja, mesin dan stasiun kerja untuk memastikan setiap segmen lini dalam proses produksi dapat dipenuhi dalam kerangka waktu dan kapasitas produksi yang tersedia.

Manfaat Line Of Balancing

  • Meningkatkan efisiensi proses (improve process efficiency).
  • Menghindari waktu pada proses atau stasiun yang menganggur (reduce idle time).
  • Mengurangi waktu proses secara keseluruhan (reduce total processing time).
  • Meningkatkan rasio pencapaian target produksi (Increase production rate).
  • Meningkatkan profit (increase profit)
  • Mengurangi pemborosan dan biaya-biaya yang tidak diperlukan (Reduce waste and unnecessary cost).

Cara penggunaan Line Of Balancing

  • Mengetahui Takt Time setiap Stasiun Kerja

Contoh Kasus:

Setiap hari produksi diminta untuk menghasilkan 1000 unit produk atas permintaan pelanggan. Waktu kerja lini produksi yang bersangkutan adalah 8 jam perhari atau 28.800 detik perhari. Jadi, Takt Time untuk menghasilkan satu unit produksi adalah 28.8 detik (28.800detik/1.000unit) untuk satu stasiun kerja.

  • Membuat Rincian Proses

Berdasarkan contoh kasus diatas, stasiun kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk adalah sebanyak 6 stasiun kerja. Rincian prosesnya adalah sebagai berikut :

  • Memahami Waktu yang dibutuhkan pada setiap Kegiatan Proses

Setelah membuat rincian proses, kita perlu memahami waktu yang dibutuhkan pada setiap stasiun kerja atau kegiatan proses. Setiap rincian proses harus diketahui waktu pengerjaan dan kemudian dijumlahkan menjadi Total Cycle Time atau Total Waktu Siklus pada Stasiun Kerja yang bersangkutan. Kita dapat menyajikannya dalam bentuk grafik agar jelas dan mudah dilihat.

Contoh :

Waktu yang dibutuhkan pada setiap kegiatan proses adalah seperti pada grafik dibawah ini :

Catatan :
CT = Cycle Time (dalam satuan detik)

  • Identifikasikan stasiun kerja yang memiliki selisih

Setelah mengetahui waktu kerja setiap stasiun kerja mana, langkah selanjutnya adalah identifikasikan stasiun kerja mana yang memiliki selisih waktu dengan siklus waktu yang ditetapkan, baik selisih waktu yang lebih tinggi maupun selisih waktu lebih rendah.

Berdasarkan contoh diatas, dapat kita lihat bahwa proses di Operator 1, Operator 3 dan Operator 6 telah melebihi Takt Time yang ditentukan sedangkan Operator 2 dan Operator 5 memiliki kapasitas yang berlebih atau jauh lebih rendah dari Takt Time yang ditentukan. Oleh karena itu, kita, kita perlu melakukan analisis serta tindakan untuk menyeimbangkannya.

  • Analisis dan Lakukan Tindakan Penyeimbangan

Setelah diidentifikasikan stasiun yang memiliki selisih waktu dengan waktu siklus yang ditetapkan, lakukan tindakan penyeimbangan beban kerja sehingga total waktu siklus stasiun kerja yang bersangkutan lebih rendah dari TOTAL SIKLUS WAKTU (Total Cycle Time) Stasiun kerja yang ditentukan.

Catatan:
CT = Cycle Time (dalam satuan

  • Evaluasi dan Pemantauan Hasil

Catatan:
CT = Cycle Time (dalam satuan


Kriteria Pengendalian proyek

Pengendalian dilakukan seiring dengan pelaksanaan proyek. Pengendalian proyek dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana.

Perbedaanantara perencanaan dan pengendalian, yaitu :Perencanaan berkonsentrasi pada penetapan arah dan tujuan, pengalokasian sumberdaya, pengantisipasian masalah, pemberian motivasi kepada partisipan untuk mencapai tujuan.

Sedangkan pengendalian berkonsentrasi pada pengendalian pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan sumberdaya secara efektif, perbaikan/ koreksi, pemberian imbalan pencapaian tujuan.

2 jenis Pengendalian Proyek

  • Pengendalian internal. Pengendalian yang mengacu pada tindakan pengendalian yang didasarkan pada standard yang berasal dari sistem kontraktor sendiri.
  • Pengendalian eksternal. Pengendalian yang didasarkan pada prosedur tambahan yang ditetapkan pihak klien atau user.

Peninjauan Perkembangan Proyek (Review Meeting)

Dalam manajemen proyek dikenal istilah Review Meeting yang mirip dengan Quality Circle (QC). Review Meeting merupakan pertemuan untuk memantau proyek yang diselenggarkan secara teratur.

Tujuan Review Meeting

  • Mengetahui masalah-masalah berkenaan dengan jadwal, biaya dan penyelesaian masalah.
  • Mengetahui masalah-masalah yang mungkin muncul di masa yang akan datang.
  • Mencari kesempatan untuk melakukan perbaikan performansi proyek

Sumber:

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-takt-time-cara-menghitung-takt-time/

Manajemen Proyek (Project Management)

Nama : Iin Devi Riani

Kelas : Manajemen Reg-B2 B

NPM : 0216104079

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S. E., M. M

 

#Life Cycle Costing (Biaya Siklus Hidup)

Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas produk yang sudah jadi.

LCC menjadi penting karena memiliki manfaat sebagai berikut :

  • Untuk meningkatkan kesadaran biaya
  • Evaluasi Seluruh biaya hidup
  • Memaksimalkan pendapatan
  • Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan

Kenapa harus menggunakan LCC?

  • Project Engineering ingin meminimalkan biaya modal
  • Maintenance Engineering ingin meminimalkan jam perbaikan
  • Produksi ingin memaksimalkan jam operasi
  • Realibility Engineering ingin membatalkan kegagalan
  • Akuntansi ingin memaksimalkan nilai sekarang bersih proyek
  • Pemegang saham ingin meningkatkan kekayaan pemegang saham
  • LCC dapat digunakan sebagai alat keputusan manajemen untuk menyinkronkan konflik divisi dengan memfokuskan pada fakta, uang, dan waktu.

Klasifikasi Biaya Life cycle costing

LCC Merupakan suatu rencana mengenai pengeluaran usulan dari suatu proyek konstruksi sepanjang usia proyek tersebut. Pada pelaksanaan pembangunan, mulai dari ide, studi kelayakan, perencanaan, pelaksanaan, sampai pada operasi pemeliharaan dan pembongkaran membutuhkan bermacam-macam biaya yang dikelompokkan menjadi beberapa komponen, yaitu : biaya awal, biaya penggunaan dan biaya perwatan.

Life Cycle Costing dapat dirumuskan:

LCC = Biaya Awal + Biaya Penggunaan +Biaya Perawatan dan Penggantian

Pengembangan Model LCC

Kegiatan utama dari Siklus Hidup Biaya pengembangan model adalah Perincian Biaya Struktur (CBS) pembangunan dan pemilihan komponen biaya metode estimasi. Output LCC adalah perkiraan Biaya Life Cycle, termasuk distribusi pada skala waktu, biaya driver, kepekaan estimasi parameter tertentu dan risiko akibat ketidakpastian parameter desain.

Penggunaan Model LCC

LCC untuk Supplier :

  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengoptimalkan desain mereka dengan mengevaluasi alternatif dan dengan melakukan studi trade-off.
  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengevaluasi berbagai strategi biaya operasi dan pemeliharaan (untuk membantu pengguna produk).

LCC untuk Customer :

  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat mengevaluasi dan membandingkan produk-produk alternatif.
  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat menilai kelayakan ekonomi proyek atau produk.

Sumber :

Presentasi kelompok 11 (Novi Hardianti & Winda Isnaeni)

http://afirdauz.blogspot.com/2013/04/metode-analisis-life-cycle-cost.html?m=1

http://dwina.blog.widyatama.ac.id/

Nama : Iin Devi Riani

Kelas : Manajemen Reg-B2 B

NPM : 0216104079

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S. E., M. M

 

#SUMBER DAYA PROYEK

Sumber daya adalah sarana yang merupakan kebutuhan untuk menjalankan proyek agar dapat mencapai tujuan dan sasaran proyek secara efektif dan efisien.

PENGARUH SUMBER DAYA PADA PERENCANAAN PROYEK

Pengaruh Sumber Daya Pada Perencanaan Proyek

  • Perencanaan sumber daya yang baik sesuai dengan kebutuhan logis proyek, akan membantu pencapaian sasaran dan tujuan proyek secara maksimal.
  • Kebutuhan sumber daya pada tiap proyek tidak selalu sama, tergantung pada skala dan tingkat keunikan proyek.
  • Perencanaan sumber daya dapat dihitung dengan pendekatan matematis yang dapat menghasilkan tingkat penyimpangan yang minimal serta perkiraan yang mendekati kondisi sebenarnya.
  • Pertimbangan sumber daya yang tersedia bisa mengubah estimasi penyelesaian proyek karena sumberdaya yang terbatas untuk suatu aktivitas atau kegiatan tertentu yang bisa membuat waktu pengeraan aktivitas tersebut lebih panjang, begitu juga sebaliknya.

Klasifikasi Sumber Daya Proyek

Biaya (cost) merupakan modal awal dari pengadaan suatu proyek, dimana biaya dapat didefinisikan sebagai jumlah segala usaha dan pengeluaran yang dilakukan dalam mengembangkan, memproduksi, dan mengaplikasikan produk.

Waktu (time) merupakan sumber daya utama dalam pelaksanaan suatu proyek. Perencanaan dan pengendalian waktu dilakukan dengan mengatur jadwal, yaitu dengan cara mengidentifikasi titik kapan pekerjaan mulai dan kapan berakhir.

Sumber Daya Manusia

  • Job Description : Deskripsi pekerjaan proyek tiap SDM perlu didentifikasi agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan aturan perusahaan.
  • Penjadwalan : Penjadwalan SDM Proyek diperlukan untuk : Mencapai hasil kerja optimal, Efisiensi Waktu dan Modal Proyek. Alokasi tenaga kerja harus sesuai dengan kebutuhandalam rancangan pekerjaan dan jadwal proyek.

Sumber Daya Bahan

  • Material harus dikelola dengan baik agar kebutuhan mencukupi pada waktu dan tempat yg direncanakan
  • Ketepatan waktu dan tempat akan tersedianya material dapat mempengaruhi jadwal yg telah direncanakan.
  • Kerja sama dan komunikasi antara pemasok material dengan kontraktor pelaksana proyek harus berjalan baik.

Sumber Daya Peralatan

  • Peralatan yg akan digunakan dalam proyek harus diidentifikasi lebih dahulu agar sesuai dengan kondisi daerah proyek.
  • Tingkat kebutuhan pemakaian alat dapat direncanakan secara efektif dan efisien.
  • Hal-hal yang perlu diidenfikasi lebih dahulu adalah sbb : Medan kerja, cuaca, mobilisasi peralatan ke lokasi proyek, sarana komunikasi, fungsi peralatan, kondisi peralatan.

Hambatan Dalam Proyek

Kendala yang sering ditemui diantaranya :

  • Terbatasnya Waktu
  • Terbatasnya Sumber Daya

Sumber:

Presentasi Kelompok (Angga Nugraha & Hardian Ega)

https://www.google.com/search?q=sumber+daya+proyek&oq=sumber+daya+proyek+&aqs=chrome..69i57j0l7.8616j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Nama : Iin Devi Riani

Kelas : Manajemen Reg-B2 B

NPM : 0216104079

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S. E., M. M

 

#Project Cost Manajement

Project Management (Manajemen Proyek) adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lainnya.

Proses Project Manajemen

  • Perencanaan (Planning) Kegiatan
  • Pengaturan (Organizing)
  • Pelaksanaan dan Pengendalian (Controlling)

Tujuan Project Management

  • On Time
  • Anggaran sesuai dengan perencanaan
  • Kualitas sesuai dengan kriteria yang disyaratkan
  • Kegiatan proyek berjalan dengan lancar

Project Cost Management (Manajemen Biaya Proyek) adalah sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan.

Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

 Tahap-tahap Penyusunan RAB

  • Bill of Quantity (BQ)
  • Analisis biaya konstruksi (SNI)
  • Haga Satuan Pekerjaan (HSP)
  • Rencana Anggaran Biaya (RAB)
  • Rekapitulasi

Gambar penyusunan tahapan RAB

Data yang diperlukan dalam pembuatan RAB

  • Gambar rencana arsitek dan struktur (gambar bestek)
  • Peraturan dan syarat-syarat (RKS)
  • Buku analisis BOW
  • Berita acara penjelasan pekerjaan
  • Daftar harga bahan yang digunakan didaerah tersebut
  • Daftar haraga upah borongan untuk setiap pekerjaan
  • Daftar volume setiap pekerjaan

 Sumber

Presentasi Kelompok Shilla & Akmal

Nama : Iin Devi Riani

Kelas : Manajemen Reg-B2 B

NPM : 0216104079

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S. E., M. M.

#Anggaran Proyek

Pembahasan:

Anggaran Proyek

Hubungan Anggaran Proyek dengan Manajemen Proyek

Menyiapkan Anggaran

Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam Proses Penganggaran


Anggaran Proyek

Anggaran Proyek adalah seni memperkirakan (the Art of Approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada suatu proyek.

Tujuan anggaran proyek

  • Untuk menyatakan harapan atau sasaran perubahan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghndari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
  • Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak yang terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.
  • Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarah yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
  • Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
  • Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

Manfaat anggaran proyek

  • Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan dating.
  • Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan
  • Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
  • Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
  • Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
  • Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

Hubungan Anggaran Proyek dengan Manajemen Proyek

Perkiraan Biaya memegang peranan peting dalam penyelengaraan manajemen proyek. Anggaran proyek dipergunakan untuk :

  • Mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek
  • Merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu
  • Sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek

Hal-Hal Yang perlu diperhatikan Dalam Proses Penganggaran

  1. Perencanaan, adalah fondasi sebuah proyek. Beberapa aspek yang perlu direncanakan adalah anggaran, jadwal pengerjaan dan pengelolaaan  bahan material dan alat-alat proyek
  2. Kontrol dan Pengawasan, Pada saat pengerjaan, proyek membutuhkan kontrol dan pengawasan yang baik, agar prosesnya tidak melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya.
  3. Pencatatan Uang , Dalam melaksanakan proyek secara keseluruhan, tentunya pencatatan di setiap transaksi keuangan baik itu pengeluaran ataupun pemasukan harus dilakukan. Dengan pencatatan keuangan yang dilakukan setiap transaksi, anda dapat melihat pergerakan keuangan selama proyek berlangsung.
  4. Masalah yang sering dihadapi setiap kontraktor dalam pengolahan alat, bahan dan barang kebutuhan proyek adalah sulitnya melacak keberadaan dan jumlah barang tersebut. Misalnya : jumlah semen yang ada di gudang, jumlah besi yang  masih dipesan dll. Hal ini dapat berdampak pada terlambatnya kedatangan alat adan bahan ke lokasi proyek.

Sumber

Presentasi kelompok (Indriyana & Nida)

Nama : Iin Devi Riani

Kelas : Manajemen Reg-B2 B

NPM : 0216104079

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S. E., M. M.

#QUALITY MANAGEMENT

Pembahasan:

  1. Total Quality Manajemen
  2. Mutu Dan Pengendalian Mutu Proyek
  3. Sistem Manajemen Mutu
  4. Quality Assurance

 

Total Quality Management (TQM)

Didefinisikan sebagai pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus, atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi.

Karakteristik TQM :

  • Fokus pada pelanggan (internal dan eksternal)
  • Berorientasi pada kualitas
  • Menggunakan pendekatan ilmiah
  • Memiliki komitmen jangka panjang
  • Kerja sama tim
  • Menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan
  • Pendidikan dan pelatihan
  • Menerapkan kebebasan yang terkendali
  • Memiliki kesatuan tujuan
  • Melibatkan dan memberdayakan karyawan

5 pilar utamaTQM:

  • Produk: Barang / jasa sebagai titik fokus pencapaian tujuan organisasi
  • Proses: Barang / jasa yang berkualitas dicapai dengan adanya kualitas proses.
  • Organisasi: Kualitas proses tidak akan tercapai tanpa adanya organisasi yang tepat.
  • Kepemimpinan: Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai
  • Komitmen: Tidak mungkin ke empat pilar berjalan dengan baik tanpa adanya komitmen.

Kriteria kesuksesan 5 pilar TQM:

  • Kesadaran, Kesadaran atas kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam ativitasnya, termasuk dalam setiap proses dari produk/jasa
  • Kemanusiaan, Untuk menerjemahkan kualitas dalam memperlakukan karyawan selalu diikutsertakan dan diberi inspirasi
  • Desentralisasi, Memberikan wewenang  pada semua tingkatan, terutama pada lini depan, sehingga tujuan bersama tercapai
  • Menyeluruh, Agar semua prinsip, kebijakan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah-celah organisasi

Mutu dan Pengendalian Mutu Proyek

Mutu (Kualitas) adalah Ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu, dengan cara membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya. Manajemen mutu adalah Aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan atau organisasi.

Contoh : Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung, atau masyarakat pemakai sebagai contoh dasar kepuasan pelanggan.

Hal ini menyangkut kualitas :

  • Produk/pelayanan/proses pelaksanaan
  • Proses manajemen proyek itu sendiri

Pengendalian Mutu Proyek (Difokuskan pada manajemen proyek):

  • Continuous Quality Management, Model atau cara ini digunakan untuk meningkatkan proses bisnis sebagai cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industri yang cepat.
  • Process Management Model, Model atau cara ini digunakan untuk menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis, membangun fondasi untuk meneruskan mengadakan suatu analisis terhadap langkah dan proses dalam meningktakan dan kesempatan yang ada.

Sistem Manajemen Mutu

Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri atas manusia dan atau bukan manusia yang diorganisasikan dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama, atau hasil akhir.

ISO 9000 Series

Sebagai dasar dari suatu seri standard quality management, yang merupakan persyaratan penting bagi perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang & jasa.

Mampu memberikan keuntungan dalam manajemen kualitas/mutu bagi semua organisasi, karena dengan penerapan ISO-9000  organisasi mampu membangun perusahaannya sehingga mempunyai kemampuan penyediaan barang dan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Syarat Penggunaan Dalam Manajemen Mutu

  • Inspeksi,Suatu alat untuk mengukur kegiatan proses kontruksi untuk memeriksa apakah standarspesifikasi telah dicapai
  • Quality Control, Teknik & aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencangkup monitoring, mengeliminasi problem, mengurangi penyimpangan serta usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
  • Quality Assurance, Pemastian mutu ( quality assurance ) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.

Quality Assurance

Adapun teknik dan alat Quality Assurance

  • Quality Audit, Suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari internal perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.
  • Process Analysis, Menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.
  • Mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan.

Sumber

Presentasi kelompok 7 ( Irma Yulianti & Mutya Fauzia)

Nama : Iin Devi Riani

Kelas : Manajemen Reg-B2 B

NPM : 0216104079

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S. E., M. M.

#Project Scheduling

Pembahasan:

  • CPM (Critical Path Method)
  • Anggaran dan tujuan organisasi
  • Mengatasi konflik penjadwalan

CPM (Critical Path Method) 
Teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Terdapat dua jenis perhitungan dalam CPM

  1. Forward pass, digunakan untuk mendapatkan durasi minimum proyek dan critical path (jalur kritis)
  2. Backward Pass, digunakan untuk mengidentifikasi fleksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Contoh jaringan tugas

Notasi Tugas


Anggaran Proyek
Pengangaran adalah suatu rencana pengalokasian sumber daya. Suatu anggaran tidak hanya merupakan suatu rencana yang menjadi pedoman tetapi juga sebagai alat kontrol untuk melihat sejauh mana penyimpangan yang terjadi pada biaya aktual terhadap yang direncanakan.

Elemen-elemen Anggaran Biaya Proyek:

  1. Biaya Tenaga Kerja Langsung
  2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
  3. Biaya Overhead dan Administrasi Umum

Faktor yang menyebabkan konflik adalah:

  1. Kondisi kontrak (kurangnya kesempurnaan dalam dokumen kontrak, kegagalan dalam pembayaran, kondisi psikologi orang-orang dalam proyek)
  2. Gambar desain yang tidak lengkap
  3. Proses pekerjaan
  4. Waktu

Continue reading “#Project Scheduling”

#Manajemen Proyek

Yang akan dibahas dalam materi ini adalah:

  1.  Manajemen Waktu Proyek
  2.  Hubungan Antar Aktivitas
  3.  Gann Chart
  4.  Pert
  1. Manajemen Waktu Proyek adalah Tahapan mendefinisikan proses- proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya serta penjagaan kualitas produk atau servis dari proyek.

Tujuan utama manajemen waktu pada proyek adalah agar pelaksanaan proyek sesuai lingkupnya dapat memenuhi target waktu proyek yang telah ditentukan. Fokus manajemen waktu adalah membuat perencanaan jadwal proyek yang handal dan optimum atas sumber daya dan biaya serta pengendalian jadwal yang mampu mengidentifikasi dini keterlambatan untuk penanganan yang efektif dan efisien.

2. Hubungan Antar aktivitas

Hubungan Secara umum terdapat hubungan antar tugas/aktivitas dalam menajemen proyek ada 4 macam. Dalam menetapkan hubungan antar tugas/aktivitas, kita harus memahami predecessors dan successors. Predecessors adalah suatu tugas yang harus dimulai/diakhiri sebelum tugas yang lain dimulai/diakhiri atau suatu tugas yang mendahului tugas tertentu. Secara sederhana predecessors adalah prasyarat yang dalam hal ini suatu tugas yang harus diselesaikan sebelum tugas tertentu dimulai. Sedangakan successor adalah kabalikannya yaitu suatu tugas yang tidak dapat dimulai/diakhiri sebelum suatu tugas tertentu dimulai/diakhiri.

  • Hubungan Finish to start (FS)
  • Hubungan Finish to Fnish (FF)
  • Hubungan Start to Start(SS)
  • Hubungan Start to Finish (SF)

3. Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada proyek serta jadwal dan waktu pelaksanaannya.

Cara membuat Gann Chart

Keuntungan Gan Chart

  • Sederhana, mudah dibuat dan dipahami
  • Digunakan untuk penjadwalan sederhana
  • Digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang
  • Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan

Kelemahan Gann Chart

  • Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain
  • Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan
  • Gantt Chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart

Contoh Gann Chart

3. Pert (Program Evaluation Review Technique) merupakan metode analisis jaringan untuk memperkirakan umur proyek dengan memperhitungkan faktor ketidakpastian waktu masing-masing aktivitas.

PERT memperkirakan umur proyek berdasarkan perkiraan waktu probabilistik dengan memertimbangkan 3 jenis waktu yaitu :

  • Waktu optimis (optimistic time)
  • Waktu normal (most likely time
  • Waktu pesimis (pessimistic time)

Sumber

#Human Resources Project Manajement

Yang akan dibahas dalam materi ini ialah:

  1. Manajemen SDM dalam proyek
  2. LRC (Linear Responsibility Chart)
  3. Produktivitas tenaga kerja

 

  1. Human Resource Management adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas sumber daya manusia, dan karakteristik unit organisasinya. (Manajemen Sumber Daya Manusia, Henry Simamora).

Tahapan Manajemen SDM

  • Perencanaan Sumber Daya Manusia
    Mengidentifikasi dan mendokumentasikan peranan seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi pelaporan orang tersebut dengan orang-orang lain dalam proyek.
  • Akuisisi Tim Proyek
    Mendapatkan tim projek dengan melibatkan mendapatkan dari beberapa personil yang ada pada tim projek dan ditugaskan untuk dan bekerja pada projek.
  • Mengembangkan Tim Proyek
    Meningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim proyek, baik secara individual maupu secara berkelompok untuk meningkatkan kinerja proyek
  • Mengelola Tim Proyek
    Memantau kinerja tim proyek dengan memberikan masukan atau motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka meningkatkan kinerja proyek
  1. Linear responsibility charts (LRC) atau dikenal sebagai responsibility assignment matriks (RAM), adalah jenis khusus dari matriks yang digunakan dalam manajemen proyek.

Manfaat Responsibility charts :

  • Membantu tim kerja alam di charting peran dan tanggung jawab
  • Membantu tim kerja alami dengan perkembangan pelaksanaan tool kits toolkit
  • Mengklarifikasi individu / departemen peran dan tanggung jawab
  • Mengidentifikasi akuntabilitas
  • Menghilangkan kesalahpahaman, mendorong kerjasama tim
  • Mengurangi duplikasi usaha
  • Menetapkan “berkonsultasi” dan “menginformasikan” sehingga lebih baik komunikasi

Tujuan Responsibility charts :

  • Mengidentifikasi individu dan tim peran dan hubungan timbal balik
  • Understand and clarify roles and expectations Memahami dan menjelaskan peran dan harapan
  • Improve accountability, delegation, communication and teamwork Meningkatkan akuntabilitas, delegasi, komunikasi dan kerjasama
  1. Produktivitas tenaga kerja  adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian : 2002).

Sumber

Nama : Iin Devi Riani

Kelas : Manajemen Reg-B2 B

NPM : 0216104079

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S. E., M. M.